Hmmmm terus terang maju mundur nih mau buat Tantangan Klub Berani Baking yang satu ini karena beberapa cerita yang panettonenya bantet. Tapi kembali inget tujuan ngikut Klub Berani Baking kan buat menaklukkan resep2 yang susyeee… tul gak???
Ngulenin adonan sesuai resep, sambil bilang “Ya Allah, tolong jadi dong rotinya, gada waktu lagi” saking seringnya bilang gitu sampe anakku yang kecil bilang “Mama PRnya susah banget yaa?” hahaha!
Alhamdulillah waktu proofing hasilnya mengembang dengan bagus, trus setelah diisi mixed fruit dan choco chips trus di proofing lagi tetep naek… yippy! … baking deeeh. Voilaaa! Jadinya cantiiik, keren kaya yang di buku2…*ke-pede-an* karena selesainya udah malem, rencana besok pagi baru di potret…
Elaaaaah pagi2 ujan pula, cahaya yang masuk garasi dikit banget, inget bukunya Mbak Arfi n Empat Rana, tentang studio odong-odong, dengan alat sederhana, photo sessionpun terlaksana juga deh.
Pas dicobain rasanya, Panettone ini kalo menurut aku sih teksturnya kaya “kawin silang antara roti dan cake”**jiaaah emang tanaman??**, di luarnya kokoh aga crispy apalagi waktu fresh from the oven, tp didalamnya agak lembab seperti cake dengan serat kasar layaknya roti… soal rasa cukup manis karena aku tambahkan choco –chips juga.
Storan aaaah…..
Mau tau sejarah Panettone, ini aku “cut-paste”kan dari surat cintanya KBB Tantangan #26
Sejarahnya adalah :
Roti Italia yang bersejarah, dihiasi dengan buah-buahan mungil bak permata seperti citrus dan raisin, pertama kali dibuat di Milan sekitar tahun 1490. Roti ini kemudian secara cepat menyebar ke seantero Italia, dari pegunungan Alpen di Utara, hingga ke Sisilia di Selatan. Cerita legenda yang populer adalah mengenai asal usul dari panettone.
Cerita yang paling populer adalah cerita tentang bangsawan muda yang jatuh cinta kepada seorang anak perempuan dari seorang chef pastry bernama Toni. Untuk memberi kesan kepada ayah dari perempuan yang dia cintai, pemuda tersebut menyamar menjadi chef pastry junior yang sedang magang, yang lalu menciptakan roti berbentuk kubah (dome) yang manis dengan rasa khas. Roti rasa baru ini laku keras, orang berbondong-bondong antri di toko roti tersebut untuk membeli roti pan de Toni.
Di Milan, para pengusaha memiliki kebiasaan untuk memberikan roti panettone sebagai kado natal kepada klien-klien mereka. Namun, jauh sebelumnya, panettone dikenal sebagai makanan mewah, yang tidak semua orang mampu membelinya. Hingga pada suatu saat, tehnik-tehnik produksi baru bisa menekan biaya produksi sehingga membuat panettone bisa terjangkau semua orang. Sebuah proses yang mengkombinasikan ragi dengan paper mould akan membuat ragi merata di adonan roti sehingga menjadi roti yang sangat ringan.
Saat ini panettone, dikenal di seluruh dunia dengan berbagai variasi, dengan diisi krim, ditutup dengan coklat dan icing almond. Roti ini dijual dalam kemasan cantik. Panettone dapat dinikmati dengan seribu satu cara, dipotong tipis atau tebal, disiram dengan berbagai saus, diisi atau ditutup dengan krim. Sangat cocok sekali di toasted untuk sarapan pagi, dicelup ke susu dingin atau panas, hingga melunak. Panettone bukan hanya tradisi natal, tapi juga pelengkap yang lezat untuk hidangan yang nikmat.
Resep sesuai host Kub Berani Baking :
Panettone (traditional Italian christmas bread)
Source: The Worldwide Gourmet
Bahan :
1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi) – aku pakai 1 sachet fermipan
65 ml (1/4 cup) gula
6 tbsp air hangat – aku pakai 6 sdm susu hangat
6 kuning telur
Lemon zest dari 1 buah lemon – aku pakai 2 buah lemon jadi wangiii banget
Sejumput garam – aku gak pake garam, karena mentega sudah asin
500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu – total pemakaian 500 ml + 50 ml terigu cakra
100 ml (6 sdm) potongan candied peel - gak pake
100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega –kemaren waktu pakai 4 sendok mentega sudah slippery banget jadi pakai 4 sendok aja
4 sdm sultana – aku pakai fruit mixed
4 sdm currant (beri berian :P) – aku ganti pakai choco chips
1 sdt vanilla – gak pake
- Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit.
- Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula. Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan. Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis.
- Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket.
- Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit. Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat.
- Kempiskan adonan, tambakan candied lemon peel, kismis dan currants kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata. Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar, masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya. Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang, Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut.
- Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.
- Angkat dari oven dan biarkan selama 15 menit kemudian keluarkan dari loyang.
No comments:
Post a Comment